Tuesday, 19 November 2019

Konjungsi

Pengertian Konjungsi

Konjungsi (kata penghubung) adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru), adapun kata penghubung antar paragraf letaknya di awal paragraf.

Macam-Macam Konjungsi

Secara garis besar konjungsi terbagi menjadi 3 macam, diantaranya yaitu konjungsi antar klausa, konjungsi antar kalimat, dan konjungsi antar paragraf. Untuk lebih jelasnya mengenai macam-macam konjungsi berikut silahkan simak dibawah ini.
1. Konjungsi antar Klausa
Konjungsi antar klausa terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status konjuksi setara (sintaksis yang sama). Contoh:
  • Atau (menyatakan pemilihan).
  • Dan (menyatakan penambahan).
  • Tetapi (menyatakan perlawanan).
b. Konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status konjungsi bertingkat (sintaksis yang tidak sama).

Contoh:
  • Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya (menyatakan pengandaian).
  • Agar, supaya, biar (menyatakan tujuan).
  • Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala  (menyatakan syarat).
  • Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana (menyatakan pemiripan).
  • Sebab, karena, oleh karena (menyatakan sebab).
  • Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun (menyatakan konsesif)
  • Hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) (menyatakan akibat).
  • Bahwa (menyatakan penjelasan).
  • Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara,      sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu).
c. Konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status konjungsi setara (sintaksis yang sama). 
Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan. 

Contoh
  • Tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
  • Jangankan …, …pun .
  • Bukan hanya …, melainkan …
  • Apa(kah) … atau …
  • (Se)demikian (rupa) … sehingga…
  • Baik … maupun …
  • Entah … entah …
2. Konjungsi antar Kalimat

Konjungsi Antar kalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.  Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan selalu huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital karena merupakan awal dari satu kalimat.
Contoh:
– Biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu (menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu).
– Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu (menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya).
– Sebaliknya (menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya).
– Sesungguhnya, bahwasannya (menyatakan keadaan yang sebenarnaya).
– Malahan, bahkan (menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya).
– Akan tetapi, namun, kecuali itu (menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya).
– Dengan demikian (menyatakan konsekuensi).
– Oleh karena itu, oleh sebab itu (menyatakan akibat).
– Sebelum itu (menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya).
3. Konjungsi antar Paragraf

Konjungsi antar paragraf adalah konjungsi (kata penghubung) yang menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnya. Konjungsi ini berfungsi untuk menjadikan suatu paragraf unity, coherent, dan sistematis. Konjungsi ini biasanya berada di awal paragaraf.
Contoh:
  • Terlebih lagi ….
  • Disamping …..
  • Tak hanya sebagai …
  • Oleh karena itu …
  • Berdasarkan …

Monday, 11 November 2019

Cara Penulisan Gelar yang Benar Sesuai EYD (Lengkap)

Pengertian Gelar Akademik

Gelar akademik adalah sebuah gelar yang diberikan kepada seseorang yang merupakan lulusan bidang studi tertentu di suatu perguruan tinggi/universitas.
Di Indonesia, terdapat berbagai macam gelar akademik dari berbagai bidang studi.
Mulai dari diploma, sarjana, magister, sampai dengan doktor.
Tak jarang juga terdapat orang-orang yang menempuh pendidikan tinggi di luar negeri dan mendapatkan gelar akademik seperti Ph.D dan sebagainya.
Apa saja gelar akademik yang ada di Indonesia maupun luar negeri?

Daftar Gelar Akademik di Indonesia

GelarPenulisan
Ahli PratamaA.P.
Ahli MudaA.Ma.
Ahli MadyaA.Md.
Sarjana Sains TerapanS.ST.
Sarjana Administrasi BisnisS.A.B.
Sarjana Administrasi PublikS.A.P.
Sarjana Administrasi NegaraS.Adm.
Sarjana AgamaS.Ag.
Sarjana AgroteknologiS.Agr.
Sarjana AntropologiS.Ant.
Sarjana ArsitekturS.Ars.
Sarjana DesainS.Ds.
Sarjana EkonomiS.E.
Sarjana Ekonomi IslamS.E.I.
Sarjana FarmasiS.Farm.
Sarjana Hubungan InternasionalS.H.Int.
Sarjana HukumS.H.
Sarjana Hukum IslamS.H.
Sarjana HumanioraS.Hum.
Sarjana Ilmu GiziS.Gz.
Sarjana Ilmu KelautanS.Kel.
Sarjana Ilmu KepolisianS.I.K.
Sarjana Ilmu KomunikasiS.I.Kom.
Sarjana Ilmu PolitikS.I.Pol.
Sarjana Ilmu PemerintahanS.I.P.
Sarjana Ilmu PerpustakaanS.Ptk.
Sarjana IntelijenS.In.
Sarjana KedokteranS.Ked.
Sarjana Kedokteran GigiS.K.G.
Sarjana Kedokteran HewanS.K.H.
Sarjana KehutananS.Hut.
Sarjana KebidananS.Keb.
Sarjana KeperawatanS.Kep.
Sarjana Kesehatan MasyarakatS.K.M.
Sarjana KomputerS.Kom.
Sarjana Manajemen BisnisS.M.B.
Sarjana MatematikaS.Mat.
Sarjana PariwisataS.Par.
Sarjana PendidikanS.Pd.
Sarjana Pendidikan IslamS.Pd.I.
Sarjana Pendidikan Sekolah DasarS.Pd.SD.
Sarjana PerikananS.Pi.
Sarjana PertahananS.Han.
Sarjana PeternakanS.Pt.
Sarjana PsikologiS.Psi.
Sarjana SainsS.Si.
Sarjana Sains (Teologi)S.Si. (Teol.)
Sarjana Sains Terapan PemerintahanS.S.T.P.
Sarjana SastraS.S.
Sarjana SeniS.Sn.
Sarjana Sistem InformasiS.SI.
Sarjana SosialS.Sos.
Sarjana Syari’ahS.Sy.
Sarjana TeknikS.T.
Sarjana Teknologi InformasiS.TI.
Sarjana Teknologi PertanianS.T.P.
Sarjana Teologi IslamS.Th.I.
Sarjana Teologi KristenS.Th.
Sarjana Terapan KepolisianS.TrK
Sarjana Terapan Pekerjaan SosialS.Tr.Sos.
Sarjana PsikologiS.Psi
Sarjana lmu KomunikasiS.I.Kom.
Magister AgamaM.Ag.
Magister EkonomiM.E.
Magister Ekonomi IslamM.E.I.
Magister FilsafatM.Fil.
Magister Filsafat IslamM.Fil.I.
Magister HukumM.H.
Magister HumanioraM.Hum.
Magister Hukum IslamM.H.I.
Magister KesehatanM.Kes.
Magister KomputerM.Kom.
Magister ManajemenM.M.
Magister PertanianM.P.
Magister PendidikanM.Pd.
Magister Pendidikan IslamM.Pd.I.
Magister PsikologiM.Psi.
Magister SainsM.Si.
Magister SeniM.Sn.
Magister TeknikM.T.
Magister Psikologi SainsM.Si.
Magister Psikologi ProfesiM.Psi., Psikolog
Magister Psikologi TerapanM.Psi.T.
DoktorDr.

Daftar Gelar Akademik Internasional

GelarPenulisan
Bachelor of ArtsB.A.
Bachelor of Business AdministrationB.Ba.
Bachelor of ScienceB.Sc.
Bachelor in Computer ScienceB.Comp.Sc.
Bachelor of LawL.L.B.
Bachelor of EngineeringB.Eng.
Bachelor of BiomedicineB.Biomed.
Master of ArtsM.A.
Master of ScienceM.Sc.
Master of EngineeringM.Eng.
Master of Engineering ScienceM.Eng.Sc.
Master of Busines AdministrationM.B.A.
Master of TheologyM.Th.
Master of LawsL.L.M.
Master of PharmacyM.Pharm.
Master of PhilosophyM.Phil.
Master of Computer ScienceM.Com./M.Cs.
Master of Sports ScienceM.Sport.
Master of MaritimeM.Mar.
Master of Maritime EconomyM.Mar.E.
Doctor of PhilosophyPh.D.
Doctor of TheologyD.Th.
Doctor of EducationEd.D.
Doctor of MedicineM.D.

Cara Penulisan Gelar Sesuai EYD

Penulisan gelar akademik erat kaitannya dengan aturan EYD tentang penulisan singkatan serta pemakaian tanda titik dan koma.
Untuk menulis gelar sesuai dengan EYD, aturannya adalah sebagai berikut.
  • Antara nama orang dan gelar, dipisah dengan tanda koma
  • Gelar ditulis dengan tanda titik sebagai pemisah antar singkatan gelar
  • Jika terdapat lebih dari satu gelar, maka di antara gelar tersebut dipisah dengan tanda koma

Contoh Penulisan Gelar

Sarjana:
Toni Irawan, S.Pd.
Toni Irawan, S.Ag.
Diploma:
Toni Irawan, A.Md.
Magister:
Toni Irawan, M.Pd.
Doktor:
Dr. Toni Irawan
Gelar Internasional:
Toni Irawan, Ph.D.
Toni Irawan, M.Sc
Gelar yang lebih dari 1:
Toni Irawan, S.Ag., M.Pd., Ph.D.
Dr. Toni Irawan, M.Pd.

Kesimpulan

Pada intinya, penulisan gelar yang benar berfokus pada penempatan tanda titik dan koma.
Apabila salah menempatkan, maka penulisan gelar tersebut bisa salah bahkan tidak bermakna gelar.
Entah itu ditulis dalam surat, laporandaftar pustaka, atau yang lainnya, gelar tidak boleh ditulis secara asal-asalan.
Semoga dengan mengetahui cara penulisan gelar yang benar, kamu tidak kebingungan lagi dalam menulis gelar akademik yang dimiliki oleh seseorang.
Adakah kesulitan lain yang kamu alami dalam menulis gelar?
Atau, adakah gelar lain yang tidak kamu ketahui dan tidak disebutkan di atas?
Beri tahu kami dengan berkomentar di bawah ini!

Monday, 4 November 2019

Contoh Soal Nama Gelar Bahasa Indonesia

1.  Penulisan nama gelar pada kalimat di bawah ini yang benar, kecuali ...
a.    Raja Satria, M.A. diangkat menjadi ketua pelaksana acara reunian tersebut.
b.    Penyakit ibu telah diperiksa oleh dr. Latief Siswoyo sejak dua minggu yang lalu secara rutin
c.    Andri Permana, S.I.P., M.sc. terpilih sebagai pemimpin kegiatan itu
d.   Setelah lulus dari almamaternya beberapa bulan yang lalu, kini nama Ahmad berganti menjadi Ahmad Jalaudin, S.Pd.
e.    Semenjak Dr. Burhannudin mengatasi permasalahan air bersih di daerah kami, para penduduk desa tidak pernah mengeluh lagi
2.  Penulisan gelar yang benar di bawah ini adalah ...
a.    Prof Soekarno M.Pd
b.    Rina Dwi Astuti S.Pd
c.    Haji Wahyudi S.S.
d.   Ir. Sudirman Waluyo S.H.
e.    Ny Maharani Sri Aryati.
Jawaban D
Karena setiap singkatan nama gelar di akhiri dengan tanda titik.
3. .  Penyingkatan nama orang di bawah ini benar semua, kecuali...
a.       A.H. Nasution
b.      Kol. Tamtama Aji
c.       W.R Supratman
d.      Eko Yulianti
e.       Rina D.A.
Jawaban C
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat di ikuti dengan tanda titik dibelakang tiap-tiap singkatan itu.
4.   Penulisan singkatan di bawah ini yang salah adalah ...
a.       ABRI
b.      UNNES
c.       Posyandu
d.      Siskamling
e.       DPR
Jawaban B
Karena Unnes adalah Universitas Negeri Semarang, jadi penulisan UNNES yang benar adalah Unnes.





Monday, 28 October 2019

Contoh Soal dan pembahasan kesalahan tanda baca 2





Soal Pertama


Bacalah kalimat berikut!

Hindari makanan seperti Burger dan kentang goreng untuk membatasi kalori yang masuk ke dalam tubuh.


Alasan ketidaktepatan penulisan huruf kapital tersebut adalah ....

a. nama geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografinya.
b. bukan istilah asing yang harus dimulai dengan huruf kapital.
c. burger kata adopsi yang tidak perlu dimulai dengan huruf kapital.
d. burger adalah kata benda yang tidak perlu menggunakan huruf kapital.

Jawaban: C

Pembahasan:
Yang menjadi inti pembahasan soal di atas adalah kata burger. Dalam soal, burger diawali dengan huruf besar: Burger. Jadi, kesalahan tanda bacanya adalah karena menggunakan huruf kapital di awal kata.

Jawaban paling tepat karena burger dalam soal dimulai dengan huruf kapital. Dalam jawaban D menggunakan huruf kapital. Jadi, jika menjawab D maka dianggap tulisan burger pada soal ditulis dengan huruf kapital semua seperti ini: BURGER.

Jawaban A salah karena burger bukan nama geografi. Memang nama diri geografi dan nama geografi harus ditulis dengan huruf besar.

Jawaban B salah karena istilah asing yang ditulis dalam bahasa Indonesia harus dituis miring, bukan justru diawali huruf besar.

Soal Kedua

Bacalah teks berikut!

1) Alkisah di desa bunga tanjung ada seorang perempuan tua yang mempunyai huma. 2) Humanya tidak begitu luas, hanya seluas jaring penangkap ikan, tetapi hasilnya melimpah ruah. 3) Putri Tunggal nama perempuan itu. 4) Ia mempunyai tujuh orang anak.

Penggunaan ejaan yang tidak tepat pada kutipan teks tersebut terdapat pada kalimat nomor ....

a. 4
b. 3
c. 2
d. 1

Jawaban: D

Pembahasan:
Kalimat yang penulisan huruf kapital (ejaan) salah adalah kalimat pertama, yaitu ada pada kata desa bunga tanjung. Kata tersebut seharusnya ditulis dengan awalan huruf kapital yaitu Desa Bunga Tanjung. Alasan penggunaan huruf kapital di awal karena nama geografi (desa) dirangkai atau diikuti dengan nama diri (Tanjung Bunga).

Soal Ketiga

Perhatikan kalimat-kalimat berikut!

1) Anak itu sudah di keluarkan dari sanggar tarinya.
2) Sebelum melakukan yang sesungguhnya kami mengadakan simulasi.
3) Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa.
4) Satgas dibentuk untuk mengungkap kasus vaksin palsu.

Kalimat yang tidak tepat ejaannya terdapat pada kalimat nomor ....

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

Jawaban: A

Pembahasan:
Kalimat pertama dalam soal di atas memiliki kesalahan. Yaitu kesalahan tanda baca berupa penulisan /di/ yang dipisah. Seharusnya kata di- pada kata dikeluarkan merupakan imbuhan (afiks) yang menjadi satu kesatuan dengan imbuhan akhir, yaitu di- -kan. Jika ditulis pisah, seolah-olah itu adalah kat depan, bukan imbuhan.

Penggunaan tanda baca pada kalimat yang lain sudah benar. Tulisan “Tuhan Yang Mahakuasa” sudah benar karena Tuhan dalam kaidah bahasa Indonesia selalu ditulis dengan huruf besar. Adapun sifat Tuhan yang dirangkaikan menjadi kesatuan juga harus diawali huruf besar. Penulisan maha- harus dirangkai dengan kata selanjutnya karena maha- adalah fonem terikat.

Soal Keempat

Bacalah kalimat berikut!

“Apakah ada perbedaan jika kita menggunakan pupuk jenis lain!” tanya Budi.

Alasan ketidaktepatan penggunaan tanda baca pada kalimat tersebut adalah....

a. tanda seru (!) tersebut digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya.
b. tanda titik (.) untuk mengakhiri kalimat berita.
c. tanda petik dua (“....”) untuk kalimat langsung.
d. tanda petik dua (“....”) bukan untuk kalimat langsung.

Jawaban: A

Pembahasan:
Yang ditanyakan dalam soal adalah ketidaktepatan, maka jelas yang tidak tepat adalah penggunaan tanda seru pada kalimat tanya. Sudah jelas dalam soal bahw Budi sedang bertanya. Maka kalimat pertanyaan yang sedang diucapkan harus diakhiri dengan tanda tanya.

Sementara itu, penggunaan titik pada akhir kalimat (setelah kata ‘Budi’) sudah tepat karena digunakan untuk mengakhiri kalimat. Tanda titik dua digunakan untuk kalimat langsung. Dalam soal di atas sudah tepat.

Soal Kelima

Cermati kalimat beirkut ini!

Bawalah: beras, kacang tanah, ikan asin dan, sayur-mayur, besok pagi.

Perbaikan tanda baca yang tepat pada kalimat tersebut adalah....

a. Bawalah; beras, kacang, tanah ikan asin, dan, sayur-mayur besok pagi.
b. Bawalah beras, kacang tanah, ikan asin, dan sayur-mayur besok pagi.
c. bawalah beras: kacang tanah, ikan asin dan, sayur mayur besok pagi.
d. Bawalah: beras, kacang tanah, ikan asin, dan, sayur-mayur besok pagi.

Jawaban: B

Pembahasan:
Intinya, contoh penggunaan tanda baca yang sesuai ada pada kalimat jawaban B. Tanda koma digunakan untuk memisahkan barang yang sedang dirinci. Penggunaan tanda koma digunakan pada setiap akhir kata yang berupa rincian, kecuali yang paling akhir.

Featured post

PENDAFTARAN SISWA BARU SMA PGRI 1 SINDANG TAPEL 2016/2017

BINGUNG !!! GAK BISA MELANJUTKAN SEKOLAH KARENA BIAYA, DAFTARKAN DIRIMU KE : SMA PGRI 1 SINDANG BEBAS BIAYA PENDAFTARAN BEBAS UAN...